Mencari jalan yang benar

Just for Illustration

Hai para pengunjung blog. Hari ini saya akan berbagi sebuah kisah abu nawas yang benar-benar saya kagumi dari sekian banyak ceritanya, memang cerita dibawah susah untuk dipahami, namun setelah saya mengganti dengan kata-kata yang mudah dan luwes, semoga mudah dipahami.

Pada suatu hari kawan-kawan Abu Nawas merencanakan akan mengadakan perjalanan wisata ke hutan.
Akan tetapi dengan tanpa keikutsertaan Abu nawas, perjalanan akan terasa memenatkan dan membosankan.Sehingga mereka beramai-ramai pergi ke rumah ABu Nawas untuk mengajaknya ikut serta.
Abu Nawaspun tidak keberatan, hingga mereka berangkat dengan mengendarai keledai masing-masing sambil bercengkrama.

Tiada terasa mereka telah menempuh hampir separuh perjalanan dan kini mereka tiba di pertigaan jalan yang jauh dari perumahan penduduk.
Mereka berhenti karena mereka ragu-ragu kemana jalan yang akan ditempuh.
Setahu mereka, kedua jalan itu memang menuju ke hutan tetapi hutan yang mereka tuju adalah hutan wisata bukan hutan yang berisi binatang-binatang buas yang dapat membahayakan jiwa mereka.

Abu Nawas hanya bisa menyarankan untuk tidak meneruskan perjalanan karena bila salah pilih maka mereka semua tak akan pernah bisa kembali.
Bukankah lebih bijaksana bila kita meninggalkan sesuatu yang meragukan?
Tetapi salah seorang dari mereka tiba-tiba berkata, "Aku mempunyai dua orang sahabat yang tinggal dekat semak-semak sebelah sana.
Mereka adalah saudara kembar, Tak ada seorang pun yang bisa membedakan keduanya karena rupa mereka begitu mirip. Yang membedakan mereka, yang satu selalu berkata jujur sedangkan yang lainnya selalu berkata bohong..
Dan mereka adalah orang-orang aneh karena mereka hanya mau menjawab satu pertanyaan saja"

"Apakah engkau mengenali salah satu dari mereka yang selalu berkata benar?" tanya Abu Nawas.
"Tidak," jawab kawan Abu Nawas singkat.
"Baiklah kalau begitu kita beristirahat sejenak," sambung Abu Nawas. Abu Nawas makan daging dengan madu bersama sahabat-sahabatnya.

Seusai makan mereka berangkat menuju ke rumah yang dihuni dua orang kembar bersaudara.
Setelah pintu dibuka, maka keluarlah salah seorang dari dua orang kembar bersaudara itu. "Maaf, aku sangat sibuk hari ini.
Engkau hanya boleh mengajukan satu pertanyaan saja, tidak boleh lebih," katanya.

Kemudian Abunawas menghampiri orang itu dan berbisik. Orang itu pun juga menjawab dengan cara berbisik pula kepada Abu Nawas.Abu Nawas mengucapkan terima kasih dan segera mohon diri.
"Hutan yang kita tuju melewati jalan sebelah kanan," kata Abu Nawas kepada sahabatnya. "Bagaimana engkau tahu bisa memutuskan harus menempuh jalan sebelah kanan? Sedangkan kita tidak tahu apakah orang yang kita tanya itu orang yang selalu berkata benar atau yang selalu berkata bohong?" tanya salah seorang dari mereka.

"Karena orang yang kutanya menunjukkan jalan yang sebelah kiri," kata Abu Nawas.
Karena masih belum mengerti juga, maka Abu Nawas menjelaskan.

Tadi aku bertanya: "Apakah yang akan dikatakan saudaramu bila aku bertanya jalan mana yang menuju hutan yang indah?"

Bila jalan yang benar itu sebelah kanan dan bila orang itu kebetulan yang selalu berkata benar maka ia akan menjawab, "Jalan sebelah kiri, karena ia tahu saudara kembarnya akan mengatakan jalan sebelah kiri sebab saudara kembarnya selalu
berbohong."

Bila orang itu kebetulan yang selalu berkata bohong, maka ia akan menjawab: "Jalan sebelah kiri, karena ia tahu saudara kembarnya akan mengatakan jalan sebelah kanan sebab saudara kembarnya selalu berkata benar."

Silahkan tinggalkan komentarmu dibawah tentang cerita diatas.

Related Posts:

Kata-Kata Ku

Kumpulan Kata-Kata Ku
facebook Jumadi Green

Kamis 03 Mei 2012
Penundaan terhadap niat baik akan menunda kebaikan kepada mu

J_5_D

28 April 2012
Tunjukkan dan Siapkan dirimu untuk menerima kebaikan orang lain, Bisa jadi kamu tidak mendapat kebaikan karena kamu tidak menunjukkan bahwa kamu orang yang pantas untuk menerima kebaikan darinya.

Jangan berharap mendapat kebaikan darinya jika kamu hanya berdiam. Seperti itu halnya cinta yang takkan menghampirimu jika kamu tidak menunjukkan bahwa kamu siap untuk mencinta dan dicintai

J_5_D

26 April 2012
Teguhlah pada pendirian!
Laksanakan apa yang dikatakan!

J_5_D

24 April 2012
Perbedaan pendapat karena beda sudut pandang aja.

23 April 2012
Kebersamaan membawa perpisahan

J_5_D

19 April 2012
Jadilah diri sendiri yang bisa menerima kebaikan orang lain.
Karena kebaikanlah yang akan menjadikan kita pada diri sendiri.

J_5_D

15 April 2012
Semua orang ingin mendapatkan kebahagiaan. Namu, apakah semuanya siap untuk membahagiakan?

J_5_D


15 April 2012
Usaha (W)= gaya (F)*Perpindahan(S)

jadi usaha itu harus sesuai rumus

F= gaya, yaitu usaha brbagai macam gayanya(bentuknya)
S=pepindahan, yaitu jgn bilang usaha jika hanya berdoa di tempat tanpa mlakukan usaha di tempat lain(berdiam diri)

J_5_D

14 April 2012
Kesalahan tidak selalu merupkan awal dari kebaikan. Namun, membedakan antara yang benar dan tdak tepat

J_5_D

10 April 2012
Hal yang sukar didapat akan selalu dikenang.....
Hal yang mudah didapat akan mudah terlupakan.......

Itu perumpamaan rasa syukur kita terhadap apa yang telah diberikan ALLAH SWT. pada kita. Tidakkah kita sadari bahwa yang kita miliki sekarang merupakan nikmat dariNya.

J_5_D

8 April 2012
Melihatlah jauh ke masa depan! Tanpa melupakan masa lalu yg indah.

J_5_D

23 MAret 2012
pilihan adalah "ketika kita harus melepaskan yang di citakan, dan mndpatkan yg tdak diinginkan"

J_5_D

29 November 2011
Tentukanlah jalan hidup mu, sebelum hidup menentukan jalan mu.

J_5_D

facebook Jumadi Green

Related Posts: