RODA-RODA KEHIDUPAN

Cerpen
“RODA-RODA KEHIDUPAN”


Bertahun yang lalu di saat ku masih berusia 5 tahun, aku tinggal di Malaysia, ketika itu aku hidup bersam kedua orang tua ku tercinta.
Pada saat itu juga, aku sangat senang karena aku merasakan hidup yang sangat tentram dan sempurna, sayapun masih dapat merasakan kasih sayang yang  tulus dari orang tua ku. Akan tetepi, kasih sayang itu tidak akan

berlangsung lama. Karena beberapa minggu yang lalu disaat malam hari, ayah dan ibu ku mengatakan kepada ku bahwa mereka berencana untuk pergi merantau ke Indonesia. 
Tanpa ku duga hal menyedihkanpun terjadi karena ayah dan ibu ku berkata bahwa saya tidak boleh ikut, saya hanya tinggal bersama nenek dan tetap melanjutkan sekolah ku.
Mendengar itu, hatikupun mulai bersedih, jantung ku bagai tak berdetak lagi. Tanpa terasa tetesan demi-tetesan airmata mulai bercucuran selayaknya orang yang tidak ingin sesuatu hal terjadi. Namun apa daya, sebagai seorang anak, saku harus patuh dan mendengarkan nasehat orang orang tua
Hari berganti hari, hingga minggupun berganti minggu,akhirnya tibalah saatnya keberangkatan orang tuaku. Saya tidak dapat menahan rasa sedih dan hingga akupun meneteskan air mata, sebagai mana orang yang tidak merelakan kepergian orang tuanya. Melihat itu, kedua orang tua kupun ikut bersedih, tanpa terasa mereka turut menteskan air mata. Namun sebelum keberang katan orang tua ku, mereka berpesan kepada ku agar saya selalu rajin dan giat belajar dan senantiasa berdo’a kepada ALLAH SWT.
 Selain itu mereka juga mengatakan janji bahwa di suatu saat nanti, mereka akan kembali mengambil dan hidup bersama ku lagi.
Hingga pada akhirnya semenjak keberangkatan orang tua ku, nasib ku sungguh sangat malang. Karena saya hanya tinggal bersama nenek, sayapun selalu berharap agar nenek memberikan kasih sayang kepada ku, seperti halnya yang telah diberikan oleh ayah dan ibu ku.
Namun semua harapan itu hilang bagai ditelan alam. Kegembiraan dan kehidupan yang dulunya ku rasakan kini telah pudar sedikit demi sedikit. Karena tidak ada kasih sayang sedikitpun, yang diberikan kepada ku. Melainkan hanya pekerjaan sulit dan berat yang ku dapatkan sebelum berangkat ke sekolah.
Pekerjaan itu harus ku kerjakan sebelum berangkat kesekolah ditambah lagi dengan pekerjaan ku sepulang sekolah. Apaila aku tidak mengerjakannya, aku akan terus dimarah dan terus dimarah. Selain itu aku juga akan di hukum apabila aku terlambat mengerjakannya, padahal pekerjaan itu masih sangat tidak pantas untuk ku. Karena itulah waktu ku untuk belajar sangat kurang dan sedikit.
Akhirnya aku mulai berpikir bahwa kehidupan yang sedang ku alami ini bagaikan kehidupan di neraka yang penuh dengan siksaan dan keseditan tanpa adanya kasih sayang sedikitpun yang ku dapatkan. Bahkan kehidupanku seperti anak jalanan,tanpa adanya kasih sayang
Tanpa terasa semua ini telah ku jalani selama 6 tahun. Pergantian hari, bulan, bahkan tahunpun silih berganti hingga aku berumur 11 tahun. Di saat itulah aku mulai sadar bahwa betapa sakit dan pahitnya kehidupan ini tanpa adanya kasih sayang dari orang tua.
Namun, harapan ku tak pernah berhenti aku selalu berdo’a dan terus berdo’a, agar penderitaan ini berakhir dengan cepat dan semoga kegembiraan yang dulunya kurasakan, akan kembali lagi  kurasakan. Akupun tidak pernah berputus asah, karena aku berpikir bahwa mungkin ini semua adalah cobaan dari ALLAH SWT. yang harus kulalui dalam dalam hidupku.
Setelah beberapa bulan kemudian, penderitaan yang dulunya kurasakan kini telah berakhir. Karena ayah dan ibuku telah datang untuk menjemput dan hidup bersama ku. Aku bersyukur pada ALLAH “terimah kasih, Engkau telah menyatukan kami lagi aku sangat senang ternyata tak sia-sia aku berdo’a dan sabar selama ini
Kini tangan Tuhan menyatukan kami kembali semua telah berubah. Kesedihan, penderitaan, dan kerinduan telah menjadi kebahagiaan,kesenangan dan kegembiraan. Akhirnya aku tahu bahwa kehidupan bersama kedua orang tua sangat ber arti.

SEKIAN DAN TERIMA KASIH 

By Riswana

SMP NEGERI 5 TANJUNG SELOR

TAHUN AJARAN 2009/2010


                             

Related Posts:

0 Response to "RODA-RODA KEHIDUPAN"

Post a Comment