Contoh Karya Tulis Ilmiah BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

1.1   Landasan Teori
2.1.1  Pengertian Siring
Siring adalah sebuah bangunan atau pagar bangunan yang dibangun dipinggiran sungai, biasanya siring terbuat dari beton. Pada umumnya siring digunakan sebagai pencegah terjadinya erosi. Pengerjaan bangunan siring yang sudah sampai pada tahap penyambungan ketiga dari bangunan siring yang ada dipinggir sungai Kayan. Pusat Pemerintah Daerah Kabupaten Bulungan memiliki rencana daerah untuk penguatan pinggiran sungai Bulungan yang dikerjakan secara bertahap dan berkesinambungan.  Pada teknisnya pengerjaan siring ini dasarnya sama dengan bangunan siring sebelumnya. Setelah dipelajari konstruksi disesuaikan dengan struktur tanah yang ada, proses pengerjaannya sederhana. Tiang-tiang beton ditumbuk dengan dalam ± 4 meter, ini sebagai tiang pondasi yang kokoh. Di bagian tebing siring dipancang beton papan yang berfungsi menahan tanah agar tidak longsor. Pengerjaan siring di pinggiran sungai Kayan kali ini diharapkan benar-benar dikerjakan secara konsisten agar menjadi bangunan siring yang kokoh dan permanen. Hal ini merupakan yang mendukung lancarnya realisasi untuk bangunan-bangunan siring selanjutnya yang sudah direncanakan bertahap dan berkesinambungan. Disamping itu dengan bangunan siring yang kokoh dapat memberikan fungsinya sebagai pencegah erosi, lebih-lebih bisa memberikan nilai kontribusi bagi daerah sebagai objek wisata.

2.1.2        Pengertian Lumut Air(Fontinalis antipyretica)

 Lumut air (Fontinalis antipyretica) adalah tanaman air berwarna hijau tua yang melekat pada batu atau log(kayu berbentuk silinder) di air yang mengalir, atau mengapung di air yang tenang. Ciri-ciri lumut air(Fontinalis antipyretica), Daun tajam bergerigi tumpang tindih dan disusun dalam tiga baris sepanjang batangnya. Batang tumbuh hingga 20-60 mm, lumut air(Fontinalis antipyretica) tidak menghasilkan bunga , bereproduksi dengan stolons(koneksi horizontal antara organisme / cabang) atau dengan fragmen tumbuhan ataupun spora sebagai gantinya. Habitat lumut air(Fontinalis antipyretica) adalah di batu dan di kayu yg berada di dalam air yang mengalir deras, terkadang lumut air (Fontinalis antipyretica)hidup pada substrat pada air dalam tenang. Lokasi airnya adalah lokasi yang teduh dan air yang bersifat sedikit asam(pH<8).

Gambar 1 Lumut Air(Fontinalis antipyretica)

2.1.3     Ikan Tengadak / Salap (Barbonymus Schwanenfeldii)
Ikan tengadak (Barbodes sp) merupakan ikan perairan umum asli Kalimantan yang potensial untuk dikembangkan.  Populasi ikan ini di perairan sudah mulai menurun. ikan ini termasuk omnivora. Ikan Tengadak yang memiliki nama ilmiah Barbonymus schwanenfeldii adalah merupakan salah satu ikan spesifik lokal asli Kalimantan Barat. Habitat ikan Tengadak di Kalimantan Barat adalah di DAS Kapuas dan sungai anakannya yang mengalir sepanjang tahun dan melintasi beberapa kabupaten / kota dari hulu sungai di Kabupaten Kapuas Hulu, Sintang, Melawi, Sekadau, hingga ke hilir sungai di Kabupaten Kubu Raya dan Kota Pontianak. Populasi ikan jenis tengadak terbanyak didapati dari hasil penangkapan nelayan adalah berada di DAS Kapuas kabupaten Kapuas Hulu, Sintang dan Melawi. Di Kabupaten Kapuas Hulu, Sintang dan Melawi hasil tangkapan ikan Tengadak yang melimpah ini oleh masyarakat setempat diolah menjadi ikan asin agar dapat bertahan lebih lama.
Klasifikasi ikan Tengadak  Kalimantan Timur sebagai berikut:

Kelas
:
Pisces
Sub Kelas
:
Neopterygii
Ordo
:
Cyrpiniformes 
Famili
:
Cyprinidae
Genus
:
Barbonymus
Spesies
:
Barbonymus schwanenfeldii (Bleecker 1853)
Nama Indonesia
:
Ikan Tengadak
English name
:
Tengadak
Habitat asal
:
Di Das Kapuas dan Danau Sentarum Kabupaten
 Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan Barat.
Di habitat asalnya, ikan tengadak hidup diperairan yang bersih, hidup disela-sela bebatuan dan dasar perairan berpasir. Ikan Tengadak termasuk ikan omnivora atau pemakan segala. Ikan tengadak dapat dijumpai pada kedalaman perairan  1 - 4 meter, dengan suhu 25 - 30° C, oksigen terlarut  4 - 8 ppm, kecerahan 40-120 cm, pH 5-7 dengan keadaan arus lemah atau pada tempat yang merupakan lubuk. Pada usaha budidaya pembesaran, ikan tengadak juga dapat diberi pakan pabrikan berupa pellet. Setelah melalui berbagai penelitian dan pengkajian pada kegiatan Seksi Kesehatan Ikan dan Lingkungan Bidang Perikanan Budidaya dengan anggaran APBD I tahun 2009, dalam rangka pemuliaan dan menjaga agar ikan tengadak  tidak punah, bekerja sama dengan tenaga ahli dari BRKP Air Tawar Bogor  (IR. SIDI ASIH DAN  GLENN SPi) dan UPIS Anjungan sebagai tempat pemijahan dan pembesaran, akhirnya upaya pemijahan ikan tengadak sudah berhasil dilaksanakan dengan hasil sangat memuaskan. Budidadaya pembesaran ikan tengadak dapat dilakukan dikolam dengan sistim air irigasi yang baik.
2.1.4     Sungai Kayan
Sungai adalah salah satu dari bagian siklus hidrologi yang menuju ke laut. Di Kalimantan terdapat beberapa sungai besar, tepatnya di tanjung sealor terdapat sungai kayan dengan kondisi arus yang deras (grade setengah atau tingkat kesulitan di atas rata-rata). Panjang sungai kayan adalah 576 km yang melewati kurang lebih 20 desa. Keadaan air sungai kayan tidak menentu tergantung cuaca. Adapun kandungan dari air sungai kayan Magnesium 10 Mg/l, Kalium 4,5 Mg/l, Natrium 20 Mg/l. Kandungan ini di bawa oleh sungai kayan dengan arus yang deras.
Sungai Kayan merupakan sungai besar yang bermuara di laut Sulawesi dengan luas Daerah Pengaliran Sungainya (DPS) sekitar 30.005 km² dan panjang sekitar 576 km. Daerah pengaliran Sungai Kayan secara wilayah administrasi terletak di dua wilayah kabupaten dengan bagian hulu sampai dengan tengah merupakan wilayah Kabupaten Malinau dan dari daerah tengah ke hilir merupakan daerah kabupaten Bulungan.

2.2   Kerangka Berpikir




2.3  Pengajuan Hipotesis
Berdasarkan kerangka berpikir yang ada, peneliti mengajukan hipotesis, yaitu Penguat Tebing Sungai ( siring ) Berpengaruh Terhadap Populasi Ikan Tengadak (Barbonymus schwanenfeldii) di sungai Kayan Tanjung Selor Kabupaten Bulungan.

Related Posts:

4 Responses to "Contoh Karya Tulis Ilmiah BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA"